Merdekah kita kawan?
Diriku bukanlah
yang benar,karena Kebenaran bagiku hanya satu dan itu datangnya dari langit,tetapi diriku hanya ingin mencari jawaban-jawaban pertanyaanku
tentang kehidupan,tentang kebenaran yang Maha Kuasa ciptakan melalui apa yang
telah kujalani dan apa yang kau jalani dan kau bagi cerita kepadaku.
Kawanku,dunia ini penuh warna,kita hidup di negara ketiga yaitu organisasi atau komunitas macam itulah,apalagi ketika pertama kalinya kita masuk dalam warna dunia mahasiswa,dunia kecil negara kecil tempat belajar kita ini ternyata banyak juga asam,pahit,asin dan manisnya juga. Puluhan ribu remaja berdatangan mendaftar dan hanya beberapa ribu yang diterima, wajah manis dan lugu-lugu itu akan memilih jalan mana yang nantinya ia tempuh,karena jejak besar ia dimulai jua dari situ walau ada kisah mereka yang tidak bersekolah juga menjadi orang sukses,tetapi mahasiswalah tonggak perubahan besar baik bagi dirinya sendiri ataupun oranglain.
Selamat datang di
kampus Hijau,selamat datang kader-kader baru,selamat datang korban-korban
pergerakan,selamat datang kawan-kawan sesama manusia pembelajar,jadilah
selamanya pembelajar dan jangan pernah menelan pil dalam dalam tanpa tahu buat
apa pil itu manfaatnya!! tetapi sekali lagi hidup adalah pilihan kawan,kita berhak menentukan jalan mana yang akan kita tempuh
Tiba-tiba
banyak berdatangan kakak-kakak tingkat penuh modus,tak masalah ia datang untuk
tujuan merekrut dalam kegiatan-kegiatan yang sekedar menyalurkan hobi,yang
bermasalah adalah ketika para kakak-kakak yang baik hati itu meracuni dengan
pemikiran-pemikiran yang terkadang terlalu menjadi kelompok yang eksklusif dan
atau malah menjadi kelompok yang anarkis,bahkan jadi kelompok yang menjadi
pemuja fashion,pemuja artis2 cabul, bahasa kawan-kawan itu jadi manusia
hedon,hingga ada sebagaian yang acuh tak acuh karena orientasi kuliah pulang
dan datang kuliah pulang, mahasiswa apatis (adanya Cuma gue,ga ada punya
loe alias loe2 n gue2.. dan akhirnya loe
gue end..
saat
itu kegelisahan dan kegetiranku tak pernah padam sebelum menemukan jawaban itu,akupun
masuk keluar dalam lubang itu,belajar dari kakak-kakak yang hebat,yang
kacau,yang lucu, dan yang cetar membahanapun ada,layaknya seperti didepan cermin
selalu aku tanya dengan yang didepan cermin itu,siapa kamu sekarang ini?? Untuk
apa kamu hidup?? Sudahkah kamu belajar dengan alam disekitarmu untuk
bersyukur??
terkadang kita juga terpaku dengan 1 program yang belum selesai terjalankan sukses ehhh masa akhir jabatan telah habis dan programpun di tinggalkan atau malah cuma terfokus pada program yang dipandang bisa keberlanjutan sepanjang masa selama ada SDMnya malah ditinggal begitu saja,
wajah-wajah manusia yang penuh topeng terlihat saat kita membuka jendela politik,ya bisa dibilang saya sering mengumpat politik tai kucing itu *maaf tetapi mau tidak mau jika kita tidak terlibatpun tetap tercium baunya,karena politik adalah salah satu bagian dari kehidupan,
terkadang kita juga terpaku dengan 1 program yang belum selesai terjalankan sukses ehhh masa akhir jabatan telah habis dan programpun di tinggalkan atau malah cuma terfokus pada program yang dipandang bisa keberlanjutan sepanjang masa selama ada SDMnya malah ditinggal begitu saja,
wajah-wajah manusia yang penuh topeng terlihat saat kita membuka jendela politik,ya bisa dibilang saya sering mengumpat politik tai kucing itu *maaf tetapi mau tidak mau jika kita tidak terlibatpun tetap tercium baunya,karena politik adalah salah satu bagian dari kehidupan,
Sedikit saduran
tulisan kegetiranku ini dari pejuang di alam sana yang perjuangannya sangat
menginspirasiku;
"Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi karena mendiamkan
kesalahan adalah kejahatan." -soe hok gie-
Kalimat di atas mungkin salah satu kalimat yang membakar para
mahasiswa untuk demonstrasi. Sayangnya banyak mahasiswa berdemontrasi
mengatasnamakan kebenaran, atas nama rakyat kecil tetapi ternyata mereka banyak
juga yang berdemonstrasi dengan ego kepentingan golongan pergerakan masing-masing
atau malah sekedar ikut-ikutan untuk unjuk gengsi organisasi mahasiswa itu
sendiri, atau demo anarkis melampiaskan kemarahan terhadap pemerintah dengan
merusak fasilitas umum bahkan gedung wakil rakyat yang dibangun dengan uang
rakyat pula.
"Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa.
Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan,
ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari
sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh
tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi." -soe hok gie-
Saya tergelitik ketika membaca tulisan ini dari perspektif yang
berbeda. Buat kalian para mahasiswa yg
berdemo mengatas namakan kepentingan rakyat dan para pendukungnya. Yang merasa
perbuatan mereka benar. Silahkan baca ini baik-baik.
"Kalian para MAHASISWA membawa nama kami di jalan. Berteriak
sana-sini mengatas namakan kepentingan kami masyarakat Indonesia. Rakyat kecil,
pegawai kecil, buruh, alih-alih membela kami kalian justru menghancurkan
fasilitas umum yang dibangun dengan uang dan keringat kami.
Tak jarang kalian membuat kami ketakutan dan ngeri dengan
perbuatan kalian. Kalian seperti binatang yg membabi buta. Tak jarang kalian
bentrok dengan warga sekitar., padahal kami (warga) juga rakyat.
Yang lebih lucu lagi dari protes kalian adalah kalian merusak
kantor-kantor, restoran cepat saji, showroom mobil, mobil dinas yang membelinya
menggunakan uang rakyat, mobil pengangkut minuman dan makanan, tak jarang
kalian menjarah isinya. Dan kalian lupa, satpam, office boy, pejalan kaki,
pelayan, supir dan pegawai kecil lainya adalah kami MASYARAKAT INDONESIA!!
Yang katanya kalian bela, tahu kah kalian wahai yang katanya MAHAnyaSISWA, kami supir taksi, supir
angkot dan metromini tak berani menarik penumpang karena takut terjebak
ditengah keributan dan menjadi korban. Padahal keluarga kami butuh makan. Tahukah
kalian kami OB dan pegawai rendahan. Terpaksa harus mengeluarkan ongkos lebih
banyak hanya untuk menghindari daerah kerusuhan yg kalian ciptakan. Apakah
kalian pernah berfikir, kalian bukanya meringankan beban kami, kalian justru
menambah beban kami, bisakah kalian berdemo dengan cara yang lebih mulia??!!
Belajarlah, kembali kebangku kuliah kalian. Jadilah juara. Jadilah
orang hebat yang kelak memimpin negara ini, yang kelak jadi direktur, yang
kelak jadi manager atau bahkan kelak jadi pengusaha hebat. Bukalah lapangan
pekerjaan buat kami, majukanlah kami, kehidupan kami rakyat miskin dengan cara
yg lebih baik, majukanlah bangsa ini dengan prestasi kalian. Jangan biarkan
simpati kami berubah menjadi antipati terhadap kalian, jangan biarkan arti
MAHASISWA sama dengan PREMAN atau malah SETAN"
Pak Boedi Oetomo, Pak Hadjar Dewantara, Bung Hatta dan Koko Soe Hok Gie
mungkin akan menangis melihat kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan
aktivis pemuda yang bersifat anarkis dalam menyampaikan aspirasi yang katanya
untuk "Wong Cilik".
"Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah,
agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang
biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku
sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak
mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang
pemuda dan sebagai seorang manusia." -soe hok gie-
hanya sekedar berbagi,jika ada salah mohon dingatkan. Renungan Langit Subuh,20-12-12 pukul 05.12
hanya sekedar berbagi,jika ada salah mohon dingatkan. Renungan Langit Subuh,20-12-12 pukul 05.12
Komentar
Posting Komentar