Perpisahan Termanis



Aku dan kamu, bagai karang pantai mencintai laut lepas,

Dari jauh, aku mencintaimu dengan seluruh kekuranganku :
Menatap gelombang ombak rambutmu atau menikmati kilau cahaya dirimu
Pada senja yang menenggelamkan matahari di matamu,
Ribuan mil dari hatimu, setiap detik aku melacaknya
“hay, kamu tari kan?
“hay, iya kak”
“ohh,aku masih simpan nomermu loh, ternyata kita bertemu di pulau ini ya?”

Sejak saat itu kita mulai bertemu, bercanda dan mungkin jatuh cinta
Burung burung menari, menyanyi sepanjang hari,
Pulau itu tak punya perasaan
Setahun sudah kita berhubungan, banyak sudah kenangan dan mimpi di masa depan

Pupus karena satu kesalahan,
Merasa dalam persimpangan, merasa sulit dalam kepedihanku sendiri yang tak mau aku bagi pada dirimu,
Aku akan pergi mengemasi barang barang dalam koper, mengenakan jaket dingin dan sepatu
Dalam setiap langkah yang ku tempuh akan ku lepas satu per satu kenangan
Tentang dirimu meski tak seluruhnya,
Dari ribuan sejarah manusia yang sedih barangkali aku salah satunya,
Tapi haruskah aku menghabiskan hidup hanya untuk menjadi karang pantai yang sedih,


Ombakmu melambai-lambai
Seolah memanggilku untuk kembali “hey kamu,tetaplah menjadi karang pantai”,
lamat kudengar suara itu “kupikir itu hanya perasaanku saja
Tidak, kataku dalam hati. Aku sudah memutuskan
Aku kan menjadi yang lain, bayang-bayang mungkin,angin,pohon, gunung atau langit.
Barangkali aku gagal menjadi kekasihmu, tetapi cinta tetap ada :
Untuk apa dan untuk siapa, biarlah ia dan semesta menentukan nasibnya sendiri.

Aku dan kamu bagai karang pantai mencintai laut lepas, rupanya itu  tidak lagi J

Jadikan ini perpisahan termanis yang indah dalam hidupmu
Semua berakhir tanpa dendam dalam hati
Maafkan semua salahku yang mungkin menyakitimu,
Tak perlu memaksa menyatukan perbedaan ditengah kepedihan,
Semoga kelak kau mendapatkan kekasih sejati yang lebi h baik
Bisa benar menjaga dan mengutuhkanmu,

Juni 2015,
Aku dalam kebekuanku,entah dipuncak apa ini.





Komentar

Postingan Populer