Merengkuh Ketiadaan denganmu biru

Sudah lama aku bercerita denganmu,
bercerita tentang dunia diluar sana,
tentang mereka yang menyebut dirinya ulama,
tetapi membawa duri-duri dirumahnya sendiri,
tentang mereka yang menyebut mereka pemimpin yang merakyat,
merakyat untuk rakyat golongannya sendiri,
tentang pemuda yang berteriak tentang kebenaran,
tetapi ia menjauh dari perkataan kebenarannya,

tentang manusia yang tak memanusiakan manusia,
tentang setan yang berwujud manusia,
tentang cinta yang termakan oleh nafsu,
tentang wajah para pejabat bertopeng,
tentang udara yang dusah terjamah monoksida,
tentang hutan yang terlalap api serakah manusia,
tentang air yang mengalir hitam,
tentang bumi yang menangis dirudupaksa manusia.
tentang rumah kumuh dibantaran sungai ibu kota,
tentang anak-anak yang membunuh ibunya,
atau tentang ibu yang membunuh anaknya,

wahai kamu yang biru disana,
dengarkanlah kepenatanku tentang dunia ini,
ini bukan kisah aku dan putri seorang raja,
ini juga bukan tentang cintaku pada dia yang bersemayam dalam siriusku,

aku disini bercerita denganmu,
dengan gitar tuaku,
selalu menunggu ribuan senjamu di atas puncak gunung,
selalu menunggu ribuan fajarmu memberi senyum terindah,

matilah kamu ketiadaan
matilah kamu bersama kejenuhan
mati bersama dalam kegelapan
kau pergi
maka akupun menjadi kunang-kunang


@TianCahyadi
dalam ruang rinduNya,
.8/9/2015.

Komentar

Postingan Populer