ini bukan puisi
mari sini sayangku...
kau yang dulu duduk mesra denganku
bersama segudang coretanku
coretan kegelisahan
kegelisahan dalam kemanusiaan
ketika Tuhan memaknai kita
mari sini sayangku...
satu meja denganku
datangi aku dengan hitam pekatmu
dalam seteguk jawaban ketakutan
kegalauan tentang alam dan kebenaran
mari sini sayangku...
tanpa pemanis kau sudah memberi pencerahan
tentang pahitnya kehidupan
ketika pagi kau menemani membaca koran
ketika siang kau peluk para buruh harian
ketika malam aku minta waktumu
temani aku dalam hitam pekatmu
dalam secangkir yang mendamaikan
karena kau menjadi sebuah inspirasi
Komentar
Posting Komentar