Dimanakah mereka mahasiswa yang tetap berpikir merdeka???
"Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi karena mendiamkan
kesalahan adalah kejahatan." -soe hok gie-
Kalimat di atas mungkin salah satu kalimat yang membakar para
mahasiswa untuk demonstrasi. Sayangnya banyak mahasiswa berdemontrasi
mengatasnamakan kebenaran, atas nama rakyat kecil tetapi ternyata mereka banyak
juga yang berdemonstrasi dengan ego kepentingan golongan pergerakan masing-masing
atau malah sekedar ikut-ikutan untuk unjuk gengsi organisasi mahasiswa itu
sendiri, atau demo anarkis melampiaskan kemarahan terhadap pemerintah dengan
merusak fasilitas umum bahkan gedung wakil rakyat yang dibangun dengan uang
rakyat pula.
"Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa.
Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan,
ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari
sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh
tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi." -soe hok gie-
Saya tergelitik ketika membaca tulisan ini dari perspektif yang
berbeda. Buat kalian para mahasiswa yg
berdemo mengatas namakan kepentingan rakyat dan para pendukungnya. Yang merasa
perbuatan mereka benar. Silahkan baca ini baik-baik.
"Kalian para MAHASISWA membawa nama kami di jalan. Berteriak
sana-sini mengatas namakan kepentingan kami masyarakat Indonesia. Rakyat kecil,
pegawai kecil, buruh, alih-alih membela kami kalian justru menghancurkan
fasilitas umum yang dibangun dengan uang dan keringat kami.
Tak jarang kalian membuat kami ketakutan dan ngeri dengan
perbuatan kalian. Kalian seperti binatang yg membabi buta. Tak jarang kalian
bentrok dengan warga sekitar, padahal kami (warga) juga rakyat.
Yang lebih lucu lagi dari protes kalian adalah kalian merusak
kantor-kantor, restoran cepat saji, showroom mobil, mobil dinas yang membelinya
menggunakan uang rakyat, mobil pengangkut minuman dan makanan, tak jarang
kalian menjarah isinya. Dan kalian lupa, satpam, office boy, pejalan kaki,
pelayan, supir dan pegawai kecil lainya adalah kami MASYARAKAT INDONESIA!!
Yang katanya kalian bela, tahu kah kalian wahai yang katanya MAHAnyaSISWA, kami supir taksi, supir
angkot dan metromini tak berani menarik penumpang karena takut terjebak
ditengah keributan dan menjadi korban. Padahal keluarga kami butuh makan. Tahukah
kalian kami OB dan pegawai rendahan. Terpaksa harus mengeluarkan ongkos lebih
banyak hanya untuk menghindari daerah kerusuhan yg kalian ciptakan. Apakah
kalian pernah berfikir, kalian bukanya meringankan beban kami, kalian justru
menambah beban kami, bisakah kalian berdemo dengan cara yang lebih mulia??!!
Belajarlah, kembali kebangku kuliah kalian. Jadilah juara. Jadilah
orang hebat yang kelak memimpin negara ini, yang kelak jadi direktur, yang
kelak jadi manager atau bahkan kelak jadi pengusaha hebat. Bukalah lapangan
pekerjaan buat kami, majukanlah kami, kehidupan kami rakyat miskin dengan cara
yg lebih baik, majukanlah bangsa ini dengan prestasi kalian. Jangan biarkan
simpati kami berubah menjadi antipati terhadap kalian, jangan biarkan arti
MAHASISWA sama dengan PREMAN atau malah SETAN"
Pak Boedi Oetomo, Pak Hadjar Dewantara dan Koko Soe Hok Gie
mungkin akan menangis melihat kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan
aktivis pemuda yang bersifat anarkis dalam menyampaikan aspirasi yang katanya
untuk "Wong Cilik".
"Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah,
agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang
biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku
sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak
mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang
pemuda dan sebagai seorang manusia." -soe hok gie-
Komentar
Posting Komentar