Hikmah Jalan Malam di malam Rabu

20 Desember 2011.


Hujan seharian menimpa kota Tapis berseri yang banyak manusianya berseri buka karena tapisnya, tetapi karena banyak uang dan wanita cantik yang bisa dihasilkan disini hehe.. (NgacoDotcom),
Masih saja teman2 di facebook or twiiternya bergumam tentang hujan hari ini, tetapi gua Cuma bisa bilang, mau ujan atau ngga gua sihh asik-asik aja man,  (*sambil nyeruput kopi ama nyemil singkong goreng), kapan ya gua mulai cerita hikmahnya malam ini.. *kelewatan lupa
Jadi dari senja hari ini gua nungguin hujan reda, target gua hari ini hunting buku, kertas sertifikat plus hunting-hunting yg laen “lw taulahhh”, hehe.. (woyyy mana hikmah ceritanya???? *Tetangga sebelah nyambit), Sabar2 broder n sister semua yg ganteng n tampan (buat cowok semua nihhh) ,buat para wanita yg menjadi cantik karena cinta prianya,*eaaa,
Akhirnya hujan reda dan senja udah ada, gue langsung lepas landas ke sebuah toko buku di jalan raden intan (ini cowok lhoo bukan nama pahlawan cewe), setelah ngerampok buku-buku disana plus angkut kertas2 buat sekretariat kantor baru gua, (langsung aj dehh skip), begini  jadi setelah gua keluar dari Toko buku yang di Jalan Raden Intan itu, disampingnya ad ^toko^ bakso *lho (udah biasa nyebut warung ^ -_-^LOL) ad beberapa anak2 kecil tiga orang dan gua yg rada setengah manusia ada didepannya, (ngaku.com) ,
Dalam singkat cerita gua masuklah toko bakso itu buat ngerasain dingin-dingin enaknya makan mbakso,(sekalian ngangetin badan^_^), ketiga anak tersebut laki – laki umur 6 tahun, dan anak perempuan yg sebaya denganya, dan seorang anak yang terlihat seperti kelasa 6 SD memegang gitar kecil dengan giginya yang geripis (geripis = giginya kebanyakan makan coklat, permen gitu jadi ga teratur deretannya *bener ga ya??) masuk juga ke dalem tuuh toko bakso,  seperti pengamen biasanya mereka bernyanyi lagu band ternama dengan riang dan gaya khas mereka, ada seorang pemuda membelikan mereka 1 mangkok bakso, dan dengan lahap dan ramainya mereka santap semangkok bakso itu, malam itu masih pukul 20.33 WIB, dalam hatiku berkata “bukankah mereka seharusnya belajar atau bermain dan bercengkerama dengan keluarganya malam-malam seperti  ini, jalanan buka tempat yang cocok untuk kalian wahai adik-adik kecilku generasi masa depan yg senyum kalian membuat perubahan  bagi orang-orang yg peduli dg kalian, , seharusnya kalian malam ini berlari mengukir bintang dengan mimpi kalian. Dalam renungan di hati ku hanya bisa berpikir “inilah hidup, kita bisa belajar banyak dari alam sekitar kita, ada sebab ada akibat, semua prosesnya adalah refleksi untuk orang-orang disekitarnya untuk peduli dengan alam dan lingkungannya”.
Akhirnya gue pulang melewati malam gemerlap cahaya lampu jalan kota gajah memakai tapi berseri dan sigernya, sejenak berhenti ketika dekat dengan gang rumah gue, ehh tiba- tiba dipinggir jalan terlihat seorang ibu tak beralas kaki dengan gerobak rongsokannya mencari barang barang bekas sampai larut malam ini, berjalan mendorong gerobaknya yang tak layak lagi dikatakan gerobak. Melihat ibu yang membawa gerobak itu, gue teringat sangat ibu gue yang dirumah, alangkah gigihnya perjuangan seorang ibu untuk anak-anakny a tak ada balasan yang setimpal untukmu Wahai Ibu terbaik bagi anak-anakmu selain SurgaNya yang Sang Pemilik Cinta Sejati berkata bahwa surga berada di telapak kaki ibu, tak sepeserpun kau tidak menginginkan imbalan perjuangan merawat anak-anakmu hingga kini, hanya berharap nanti anak-anakmu menjadi anak yang sukses dan sholeh hingga kau tenang dengan surgaNya nanti.

Wahai ibu!
Jiwa hina ini hanya seonggok daging yang yang telah banyak bersalah dan melakukan kekeliruan padamu, terkadang banyak nasihatmu yang tak kudengar bahkan terlupakan, maafkan aku ibu!!
Semoga surgaNya nanti ayang akan menjadi tempat isitirahat terakhirmu selamanya kekal dan smoga anak-anakmu ini bisa menjadi anak yang sholeh/sholehah bagimu Wahai Ibu yang cintanya tak pernah terukur oleh waktu dan mengalir deras seperti air terjun.
Terimakasih ya Rabb untuk Hikmah malam ini!!

Komentar

Postingan Populer