Merdeka Intelektual atau terjajah!!
Sudah merdekahkah Bangsa
kita bila kita sendri belum merdeka??
Diriku bukanlah yang
benar,tetapi diriku hanya ingin mencari jawaban-jawaban pertanyaanku tentang
kehidupan,tentang kebenaran yang Maha Kuasa ciptakan melalui apa yang telah
kujalani dan apa yang kau jalani dan kau bagi kepadaku. Tentang
kegelisahan-kegelisahan yang menjadi pertanyaan berat bagi manusia santai.
Kawanku,dunia ini penuh
warna,apalagi ketika pertama kalinya kita masuk dalam warna dunia mahasiswa,dunia
kecil negara kecil tempat belajar kita ini ternyata banyak juga asam,pahit,asin
dan manisnya juga. Puluhan ribu remaja berdatangan mendaftar dan hanya beberapa
ribu yang diterima,kamu?? Apa tujuan kamu datang dikampus ini?
Selamat datang di kampus
Hijau, selamat datang kader-kader baru,selamat datang korban-korban
pergerakan,selamat datang kawan-kawanku sesama manusia pembelajar,jadilah
selamanya pembelajar dan jangan pernah menelan pil dalam dalam tanpa tahu buat
apa pil itu manfaatnya!!
Tiba-tiba banyak
berdatangan kakak-kakak tingkat penuh modus,tak masalah ia datang untuk tujuan
merekrut dalam kegiatan-kegiatan yang sekedar menyalurkan hobi,yang bermasalah
adalah ketika para kakak-kakak yang baik hati itu meracuni dengan
pemikiran-pemikiran yang terkadang terlalu menjadi kelompok yang eksklusif dan
atau malah menjadi kelompok yang anarkis,bahkan jadi kelompok yang menjadi
pemuja fashion,pemuja artis2 cabul, bahasa kawan-kawan itu jadi manusia
hedon,hingga ada sebagaian yang acuh tak acuh karena orientasi kuliah pulang
dan datang kuliah pulang, mahasiswa apatis (adanya Cuma gue,ga ada punya
loe alias loe2 n gue2.. dan akhirnya loe
gue end.. ^_^) akhirnya mati gantung diri di kosan.. :D
Kawanku,saat itu kegelisahan
dan kegetiranku tak pernah padam sebelum menemukan jawaban itu,akupun masuk
keluar dalam lubang itu,belajar dari kakak-kakak yang hebat,yang kacau,yang
lucu, dan yang cetar membahana.. layaknya seperti didepan cermin selalu aku
tanya dengan yang didepan cermin itu, siapa kamu sekarang ini?? Untuk apa kamu
hidup?? Sudahkah kamu belajar dengan alam disekitarmu untuk bersyukur?? Ketika
kalian sibuk mengutuk pemerintah,tetapi mengapa tidak waktumu kamu dedikasikan
untuk mengajarkan mereka anak-anak miskin,anak-anak jalanan tentang bagaimana
belajar itu,belajar sebagai pembelajar, meraih prestasi dan menjadi orang hebat
juga mulia agar bisa menggantikan pemerintah yang lalim itu yang kalian kutuk
karena mungkin tak ada gunanya. Ajarkanlah anak-anak itu pelajaran hidup untuk
bersyukur yang telah kau dapat kawan,bukan ilmu eksklusifisme apalagi ilmu
akal2an dalam agama,juga anarkisme..
Sedikit saduran tulisan
kegetiranku ini dari pejuang di alam sana yang perjuangannya sangat
menginspirasiku,yang terkadang mewakili kegelisahan kegelisahan aku sendiri.
"Saya putuskan bahwa
saya akan demonstrasi karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan." -soe
hok gie-
Kalimat di atas mungkin
salah satu kalimat yang membakar para mahasiswa untuk demonstrasi. Sayangnya banyak
mahasiswa berdemontrasi mengatasnamakan kebenaran, atas nama rakyat kecil
tetapi ternyata mereka banyak juga yang berdemonstrasi dengan ego kepentingan
golongan pergerakan masing-masing atau malah sekedar ikut-ikutan untuk unjuk
gengsi organisasi mahasiswa itu sendiri, atau demo anarkis melampiaskan
kemarahan terhadap pemerintah dengan merusak fasilitas umum bahkan gedung wakil
rakyat yang dibangun dengan uang rakyat pula.
"Masih terlalu
banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi
menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan
lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka
akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam
tadi." -soe hok gie-
Saya tergelitik ketika
membaca tulisan ini dari perspektif yang berbeda. Buat kalian para mahasiswa yg berdemo mengatas namakan kepentingan
rakyat dan para pendukungnya. Yang merasa perbuatan mereka benar. Silahkan
baca ini baik-baik.
"Kalian para
MAHASISWA membawa nama kami di jalan. Berteriak sana-sini mengatas namakan
kepentingan kami masyarakat Indonesia. Rakyat kecil, pegawai kecil, buruh,
alih-alih membela kami kalian justru menghancurkan fasilitas umum yang dibangun
dengan uang dan keringat kami.
Tak jarang kalian membuat
kami ketakutan dan ngeri dengan perbuatan kalian. Kalian seperti binatang yg
membabi buta. Tak jarang kalian bentrok dengan warga sekitar., padahal kami
(warga) juga rakyat.
Yang lebih lucu lagi dari
protes kalian adalah kalian merusak kantor-kantor, restoran cepat saji,
showroom mobil, mobil dinas yang membelinya menggunakan uang rakyat, mobil
pengangkut minuman dan makanan, tak jarang kalian menjarah isinya. Dan kalian
lupa, satpam, office boy, pejalan kaki, pelayan, supir dan pegawai kecil lainya
adalah kami MASYARAKAT INDONESIA!!
Yang katanya kalian bela,
tahu kah kalian wahai yang katanya MAHAnyaSISWA,
kami supir taksi, supir angkot dan metromini tak berani menarik penumpang karena
takut terjebak ditengah keributan dan menjadi korban. Padahal keluarga kami
butuh makan. Tahukah kalian kami OB dan pegawai rendahan. Terpaksa harus
mengeluarkan ongkos lebih banyak hanya untuk menghindari daerah kerusuhan yg
kalian ciptakan. Apakah kalian pernah berfikir, kalian bukanya meringankan
beban kami, kalian justru menambah beban kami, bisakah kalian berdemo dengan
cara yang lebih mulia??!!
Belajarlah, kembali
kebangku kuliah kalian. Jadilah juara. Jadilah orang hebat yang kelak memimpin
negara ini, yang kelak jadi direktur, yang kelak jadi manager atau bahkan kelak
jadi pengusaha hebat. Bukalah lapangan pekerjaan buat kami, majukanlah kami,
kehidupan kami rakyat miskin dengan cara yg lebih baik, majukanlah bangsa ini
dengan prestasi kalian. Jangan biarkan simpati kami berubah menjadi antipati
terhadap kalian, jangan biarkan arti MAHASISWA sama dengan PREMAN atau malah
SETAN"
Pak Boedi Oetomo, Pak
Hadjar Dewantara dan Koko Soe Hok Gie mungkin akan menangis melihat kaum
terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda yang bersifat anarkis
dalam menyampaikan aspirasi yang katanya untuk "Wong Cilik".
"Mimpi saya yang
terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia
berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi
pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang
normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya
sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang
manusia." -soe hok gie-
Jika
saat saat ini adalah masa-masa kegalauan saya akan dunia,tetapi saya yakin Alloh
punya jalanNya yg mulia untuk manusia manusia penjaga tirani kebaikan,penopang
perisai keadilan dan mereka yg tetap menjaga kebenaran hati-hati bersih para
pejuang di jalan sunyi.
Masa-masa
abnormal,September 2011
Komentar
Posting Komentar