Pahlawan Zaman Kita!

“Wahai Tuan-tuan yang terhormat,benar sekali,Pahlawan di Zaman kita adalah potret yang tersusun dari cacat cela seluruh generasi kita dalam perkembangan penuhnya”  ini adalah kata-kata penyair besar Rusia di Abad 19 generasi Awal. Mikhail Lermontov memberi gambaran keterasingannya kaum muda yang hampir saja ditelan peradabannya oleh kaum muda. Hanya cukup berbeda di zaman orde baru ini hingga kini zaman reformasikah atau zaman orde terbarukan. Sampai-sampai ada banyak anekdot yang tersebar bergambar Sang Maestro  Soeharto dengan ulasan kata “Masih enak jamanku tho?” haha. Hidup ya ada enak ga enak tohh Eyang.:D, akupun hanya sekedar mendengar dan membaca sejarahnya zamanmu Eyang Soeharto Sang Diktator Mafiakah? Walau tak tak terelakkan juga kau adalah salah satu pahlawan juga penjahat bangsa. Yang ku tahu masih banyak yang menghujatmu dulu hingga kini masih ada pula yang mengagumimu. Aku hanya melewati masa kanakku di zamanmu. Pemikiranku terlahir di zaman Orde Terbarukan ini,dimana ternyata orang kaya semakin kaya dan orang miskinpun semakin miskin.
Ya bagaimana tidak kami curiga tiba rekeningmu gendut wahai pejabat dengan gaji hanya 3A,usaha sampinganmu saja tak ada. Para pegawai pemerintahan dan para perwira berlomba mencari kekayaan negrinya demi menumpuk harta. Kepuasaan sampai manakah manusia itu? 

Dalam sebuah cerita Lermontov,ketika Gregori Prechorin menjadi perwira muda yang berkuasa di kawasan kaukasus lelah dan bosan dengan kehidupan masyarakatnya. Ia menyalurkan hasratnya dengan membunuh para bangsawan keparat. Menculik putri-putrinya yang cantik merebut hatinya lalu meninggalkannya begitu saja. Mencuri harta bangsawan demi kesenangan. Apakah aku akan begitu melihat negriku ini? Alesandro pahlawan meksiko yang dikenal sebagai  Zoro dalam sebuah khayalan pahlawan yg berpihak pada kaum papa. Melihat disekitar mencuri harta para bangsawan lalu dibagikan untuk rakyat miskin. Inikah cara yang salah membenarkan? Tuhan Maha Tahu Segalanya.

Negri ini memiliki berjibun masalah,mengidap penyakit akut. Sumber daya alam melimpah ruah,tetapi kita hanya menjadi penonton hingga habislah kekayaan negri surga ini,hanya melihat para bangsa asing berpesta pora menikmati kekayaan yang kita punya. Kita pun biasanya hanya bisa mengeluh,mengumpat para pemimpin lalu lupa dengan aspirasi masyarakat di sekitar kita. Sudah tidak asing lagi di media kelakuan buruk para pemimpin kita,sudah seringkah kau dengar,kau lihatkah para pemimpin kita berlaku menjajah bangsanya sendiri? Negri ini rinduk sosok-sosok pahlawan kawan,dimanakah ia? Sudah terlahirkah ia? Sudah munculkah para visioner yang mementingkan rakyatnya ketimbang jabatan-jabatan,ketimbang kekayaan pribadi dan kelompoknya. Para visioner ini berjuang dengan cerdas mengantarkan negrinya bersaing internasional. Membantai para mafia kebijakan juga mafia pengusaha,mendepak para lintah asing untuk menghisap darah alam negri ini,Pahlawan negri yang hadir bersahaja,sederhana tak pernah berkeluh kesah,menjadi sosok figur teladan bagi rakyatnya.

Kawan,masih menunggukah kita sosok itu? Merindukan pemimpin ideal itu? Menanti Pahlawan di Zaman Kita? Sampai kapan? Itulah pertanyaannya. Kau tahu kawan engkau yang muda,bisa jadi kaulah sosok itu nantinya,agent of change,iron stock dan control sosial yang disematkan kepada sosok pemuda intelektual bernama mahasiswa. Mengapa harus menunggu perubahan? Mengapa harus menunggu sosok yg ideal? Tetapi mulailah membangun diri membuat perubahan. Menjadi penggerak perubahan. Menjadi pahlawan di zaman kita. Rindukah dengan patih gajahmada? Sosok Bung Tomo,Bung Karno,Bung Hatta atau kita hanya jadi sebuah bungkusan mayat yang berjalan kawan? Semangat Intelektual muda Soe Hok Gie,Tan Malaka,Abdul Wahib membuat perubahan di zamannya sendiri. Seorang Wiji thukul yang ditelan kegelapan. rindukan sosok itu? Di bumi manusia,bumi penuh kepongahan dan kemunafikan. Di bumi aku dan kau dalam ketiadaaan. Di bumi dimana kejahatan sudah terorganisir dengan baik,dimana sosok amoral menjadi panutan. Dibumi inilah dibutuhkan pahlawan zamannya. Sosok yang mampu menebar kebaikan,manfaat dan sesuatu terhadap dirinya,lingkungannya bahkan negaranya,model yang berintegritas bersahaja,memiliki kejujuran,keterbukaan,peka terhadap apa yang terjadi disekitarnya,berani bertindak tegas dan mengambil keputusan serta memiliki rasa sosial yang tinggi.

Sosok Pemimpin sempurna bagiku saja tetap di hatiku,Kanjeng Rasul Saw. Semoga aku bisa memeluknya disyurgaNya kelak. Amin,

Wahai kawan,kitalah yang membangun sosok itu!!
Membangun sosok Pahlawan Zaman Kita dengan memulainya dari diri sendiri.Kamar 321,Dalam Renungan akhir Malam 25/04/2014


Komentar

Postingan Populer