18 aPRIL
Hari ini hari yang cukup melelahkan,lelah badan lelah juga
hati tetapi lelah hati ini sudah terbayar dengan bertemu kawan-kawan dari
komunitas pengusaha tangan diatas dengan khas canda tawa mereka yang renyah
sumringah,apalagi juga sudah lama aku tida bertemu dengan akbar kawan 1 SMA ku
dulu yang sudah lama tak bertemu,karena sekarang ia bekerja di perusaha n besar
pemeras perkebunan rakyat di GGP Lam-teng. Huftt sebelumnya pagi-pagi sekali
aku mempersiapkan diri untuk belanja dengan atu Sopie teman satu komunitas di
berbagi nasi,ia baik lucu juga penyuka buku juga sama sepertiku,mungkin dia
salah satu penjiwa melankolis yang suka berpetualangan juga. Yahh kami belanja
kursi,terpal dan drum sampah untuk dihibahkan ke Kampung Nelayan Pasar Payang
Sukaraja. Yahhh,mungkin ini kesalahanku menunda lama sekali janji kami dari
komunitas berbagi nasi lampung untuk memberikan hasil bazar murah yang kami
dapat didaerah itu.. walaupun paginya aku dibuat kesal oleh gadis tak jelas
dari planet jeto yang membalas smsku saja tidak,huhh. Gadis yang sombing sekali
padahal aku butuh data photo itu untuk pembuatan video dan portofolio ala
backpacker di forum backpacker indonesia.
Jam 10 aku menyusul atu sopie dan bersiap setangah jam
menunggu kami berangkat,berbelanja nyasar kesana kemari sampe akupun telat
sholat jumat.
Mengejar waktu janji dengan akbar di masjid addua aku segera
mengantar atu sopie ke galllery ayahnya Aan Ibrahim,aku tak tahu beliau yg mana
ketika aku masuk aku hanya menyalami satu orang bapak berkacamata tebal usia 60
tahunan yang ku panggil Om,haha..
Jam setengah 2 siang sampai juga pertemuan saya dengan kawan
lama Akbar dimasjid itu,ngobrol santai dan selingan mengajaknya ke survey
lokasi properti tanah kavling ayang kali ini aku jualkan dari perusahan Citra
Anugrah Madani
Sorenya sekitar jam 5 kamipun selesai survey lokasi area
tanah kavling di dekat pemerintahan kota baru Provinsi Lampung,yahh sudah luar
biasa pembangunannya dibanding 2 tahun yang lalu aku kesana. Mega proyek
yah,yang memang tak asing lagi kenal dengan kata korupsi. Sudah menjadi sistem
yang mengikat dalam kegiatan proyek yang dicanangkan oleh Gubernur lama pak
Udin, apa ini mega proyek keluarga Udin. Aku juga tak paham soal ini. Yang aku
paham ini bakal jadi potensi besar bagi daerahku. Ada ribuan rizki mengalir
nanti dari sini.
Makan bakso di daerah waykandis,yahh sangat enak karena
kelaparan belum sempat makan siang saat survey. Masih dengan akbar aku Sholat
di masjid pinggir jalan tanjung senang. Entahlah nama masjidnya apa,penuh
dengan cat hijau.
Setelah itu kami berpisah,aku menyatakan diri untuk donor
untuk anak asuh thalasemiaku Nindi yang akupun 3 dekade terakhir ini donor
belum pernah bertemu dengan Nindi,Golongan Darahku A+ dan aku langsung saja
pergi kekontrakan di kedaton,sebentar ke
PMI yang jaraknya hanya 1 km dari kontrakan. Bertemu dengan perawat yang wahhh
sepertinya ia lelah sekali tapi ia baik dengan sekaligus menguru 2 pendonor
darah sendirian. Wahh mungkin ia sudah terbiasa di dunia merah itu..haha
Mengapa aku ingin donor untuk thalasemia??
Itu karena aku ingin setetes darahkupun berguna untuk
orang lain,walaupun nanti rasanya aku ingin darah ini tumpah dimedan jihad
membela Islam. Tetapi aku sedang mencicil darahku berguna bagi seorg yang
membutuhkannya,setidaknya apa yang masuk sesuatu yg haram dalam darahku bisa
aku sucikan dengan kebaikan darahku ini.
Komentar
Posting Komentar