Cerita Gadis Kecil bertuan Gelap
Ini tentang sebuah cerita,
Di sebuah desa tengah kota bukan di Negri dongeng,
Bukan pula di Negri antah barantah,
Tetapi ini kisah di di Negri penuh surga, Negri yang penuh
dengan kekayaan melimpah,”katanya”
Dibalik kekayaan dan surga dunia yang melimpah ruah di bumi
pertiwi ini,
Ada duka seorang anak yang tak terhapuskan,Ada canda tawa
yang termakan oleh kebiadaban,
Ada luka yang tertoreh seumur hidup sepanjang zaman,Ada cinta
yang berganti dengan kebencian,Ada kegelapan yang berada dalam kegelapan,
Ini tentang seorang anak kecil yang terlahir dalam kumuhnya
dunia,
Tentang perempuan kecil yang bertaskan karung putih
dibahunya,
Tentang pelecehan moral yang bertubi oleh binatang yang
disebut kadang manusia juga,
Jari jemari hitamnya mengepal sebuah koret,
Wajah polosnya beralaskan daki dan hitamnya panas matahari,
Pakaianya yang lusuh,bertambal dan tak jelas apa warna
aslinya,
Tubuhnya yang kecil yang semakin tumbuh fisik perempuannya,
Berjalan di aspal kerikil kehidupan,
Terjamu oleh pasar gelap orang-orang tak punya rasa,
Tidur beralaskan tikar temuan tak bertuan,
Hanya ditemani ibu tua renta dalam bangunan yang tak layak
disebut rumah,
Para binatang yang tak pantas disebut manusia itu ada
disekelilingnya,
Meneteskan air liur nafsu karena tontonan binatang yang
canduan harian mereka,
Karena binatang yang mngehancurkanmu itu,
Kini kau hanya tahu bahwa hidup hanya ada gelap,
gelap dan gelap sampai kau tahu bahwa gelap itu adalah
pakaianmu,
“cahaya,mana cahaya,mana cahaya Tuhan” itulah teriakanmu
setiap kau bermimpi dalam tidurmu,
wahai gadis kumuh yang tak bertuan tapi kau berhati baja,
malammu tiba,berlarilah sekuat tenaga menuju cahaya!
Tian Cahyadi
Bandar Lampung,Malam 24 Mei 2014 di Kamar 321
Komentar
Posting Komentar